Jangan Sia-siakan Hidupmu, Orang yang Sudah Mati Saja Ingin Dihidupkan Kembali


Image from Embunqolbi.blogspot.com

Jerit tangis orang yang sudah meninggal.



Image from Embunqolbi.blogspot.com

Jerit tangis orang yang sudah meninggal.


Sejenak renungkan, berapa banyak amal yang sudah kau perbuat??

Kebanyakan orang berani mati. Karena masalah rumah tangga penyelesaiannya pilih mati karena tak sanggup hadapi beban hidup.

Mbok ya mikir, hidup cuma sekali ! orang yang mati saja ingin hidup kembali, apa kamu ngggak sadar ?

Telah diberikan apa yang mencukupi, tapi tetap masih meminta apa saja yang bisa membuat diri melampaui batas…

Tidak pernah merasa puas dengan yang sedikit, dan tidak pernah merasa kenyang meskipun dengan yang banyak…

Maka sungguh aneh orang yang menyakini adanya tempat kebenaran (akhirat), tapi dia berusaha keras untuk tempat penipuan (dunia)…

Oh, alangkah celakanya diri…

Bagaimana mungkin ia lalai, sedangkan Allah ‘Azza wa Jalla tidak pernah lalai?

Bagaimana mungkin orang yang syahwatnya tidak pernah puas dan keinginannya tidak pernah berakhir bisa beramal untuk akhirat?

Bagaimana hidup bisa memberi kenyamanan, sedangkan hari yang amat berat menunggu selalu dibelakang sebelum nyawa dicabut?

Saat ini kita belum merasakan mati, tapi kedatangannya adalah pasti, meskipun tak seorangpun tahu, kapankah maut akan datang segera menghampiri…

Saat ini belum ada yang disesali, namun boleh jadi ia datang esok hari saat penyesalan dan kesedihan tak berguna lagi…


Kematian merupakan akhir dari kehidupan dunia, dan alam kubur merupakan tempat kehidupan akhirat yang pertama kali…

Andai orang yang mati dapat berbicara…

Andai bisa mendengar rintihan mereka…

وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ

“Dan (alangkah mengerikan), jika sekiranya engkau melihat orang-orang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, (mereka berkata) : “Wahai Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan amal shalih. Sesungguhnya kami (sekarang) adalah orang-orang yang yakin” (QS. As-Sajdah [32]: 12)

Hasan al-Bashri rahimahullah berkata :

“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sebentar saja, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulailah menangisi diri kalian sendiri.”

Saat ini Malaikat Maut sudah bersiap-siap untuk segera mencabut nyawamu…

Mengapa engkau tidak menangis atas sisa-sisa umurmu dari hidup ini?

Berapa banyak orang yang diakhir hidupnya tergelincir dengan melakukan amalan buruk ketika ajal menjemputnya?

Sampai kapankah kebaikan-kebaikan terus menghilang, dan maksiat-maksiat terus saja diperbarui dalam melakukannya?

Sampai kapankah akan waspada terhadap satu hari ketika kulit berbicara dan akan memberikan kesaksian di dalamnya?

Belumkah datang saatnya bagi orang-orang yang berdosa untuk segera bertaubat?

Belumkah datang saatnya bagi orang-orang yang lalai untuk segera sadar?

Belumkah datang saatnya bagi orang-orang yang beriman untuk segera berhijrah?

Janganlah tahan air matamu, hingga melihat keuntungan yang pasti di akhirat…

Janganlah bertaubat lalu merasa gembira, sebelum mengetahui akibat dari segala amal perbuatan dan kesudahan di hari Kiamat…

Mu’min yang akan meninggalkan dunia ini tidaklah menangis karena dunia yang akan ditinggalkan, tapi mereka menangis karena akan memasuki akhirat, dan merasa belum banyak berbekal diri untuknya…

Ketahuilah, kebanyakan penghuni kubur itu disiksa, sedangkan yang selamat di antara mereka sangatlah sedikit. Yang tampak dari kuburan adalah tanah, sedangkan di dalamnya adalah kerugian, penyesalan, musibah dan bencana…

Seperti yang dilansir oleh ruangmuslimah.com, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Seandainya di masjid ada 100.000 orang atau lebih, dan di dalamnya ada SEORANG penghuni Neraka, lalu ia pun bernafas dan nafasnya mengenai mereka, tentulah nafas itu bisa membakar masjid beserta orang-orang yang ada di dalamnya” (HR. Abu Ya’la no. 6640, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no.3668)

Ya Allah, wafatkan kami husnul khatimah…

Ya Allah, selamatkan kami dari siksa kubur…