Ketum PSI memberikan keterangan pers terkait sikap partai terhadap pemilihan presiden 2019 (sumber via tirto.id)
Bagaimana tidak dikecam, pernyataan tidak setuju syariat ataupun injil sudah menjurus ke atheis,,
Bagaimana manusia hidup jika tidak beragama? Bagaimana manusia bisa hidup, tanpa aturan agama?
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menegaskan partainya akan mencegah kemunculan ketidakadilan, praktik diskriminasi dan tindak intoleransi di Indonesia.
“Partai ini tidak akan pernah mendukung Perda Injil atau Perda Syariat. Tidak boleh ada lagi penutupan rumah ibadah secara paksa,” kata dia di Tangerang, Minggu (11/11/2018).
Menurut Grace, keberadaan perda-perda syariat maupun injil dapat membatasi kebebasan masyarakat. Misalnya, kata Grace, perda semacam itu bisa memaksa siswa untuk berbusana tertentu hingga dapat membatasi kebebasan umat dalam beribadah.
“Ini ingin kami perangi karena Indonesia itu masyarakatnya beragam. Jika kami tidak menjaga keberagaman ini, Indonesia bisa menjadi Suriah atau Irak, dan akhirnya tidak ada yang diuntungkan,” kata Grace.
Dia menilai setiap kebijakan yang membatasi hak-hak warga kerap ditunggangi kepentingan kelompok yang memainkan politik identitas. Oleh karena itu, kata Grace, jika para kader PSI bisa merebut kursi di parlemen, mereka akan menjalankan misi untuk mencegah ketidakadilan, praktik diskriminasi, dan tindak intoleransi di Indonesia.
Grace menambahkan, para kader PSI yang dapat duduk di parlemen akan diminta untuk memproteksi para pemimpin reformis di tingkat nasional dan lokal dari gangguan para politisi hitam. Selain itu, kata Grace, mereka juga akan diberi tugas menghentikan praktik pemborosan dan kebocoran anggaran.
anggapan dan kecaman dari berbagai pihak terkait pernyataan PSI
Dari pernyataan yang diutarakan oleh PSI membuat khalayak umum geram. Salah satunya diutarakan oleh akun facebook @Mutia Lazuli, Ia mengatakan bahwa"Politik yang tidak mendukung perda dan syariah hanya komunis PKI & yang tidak setuju ada agama di NKRI sudah termasuk kategori menentang pancasila, sila ke 1"
Tanggapan PKS
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai saat ini muncul adanya ketidakadilan di masyarakat. Hal itu karena adanya peraturan daerah (perda) baik itu syariah ataupun injil.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suhud Aliyudin mengatakan adanya perda tersebut harus dihormati oleh siapa saja. Karena munculnya perda adanya kegelisahan di masyarakat.
"Perda itu merupakan wujud aspirasi rakyat di daerah tersebut. Harus dihormati,"ujar Suhud saat dihubungi, Selasa (13/11).
Direktur Pencapresan PKS ini mengaku aneh apabila PSI menolak adanya perda syariah. Karena Indonesia adalah negara dengan orang-orang yang beragama dengan menempatkan agama pada Pancasila sila pertama.
"Hanya PKI yang menolak agama, semangat menolak agama bertentangan dengan Pancasila," katanya.
Kecaman Persaudaran Alumni (PA)
Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengecam pernyataan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Diketahui, PSI sebelumnya menegaskan tidak akan mendukung Perda Syariah dan Injil.
Menurut Novel, penerapan Perda Syariah ditentukan dengan penjajakan sesuai kebutuhan dan musyawarah. Terlebih di daerah-daerah yang memang Islam merupakan agama mayoritas.
"Begitupun kalau daerah itu mayoritas Kristen, boleh-boleh saja menerapkan Perda Injil selama tidak bertentangan dengan Pancasila dan kepentingan rakyat indonesia,” katanya, Selasa (13/11/2018).
Novel Bamukmin menilai kader-kader PSI seperti Guntur Romli dan Raja Juli Antoni berpaham liberalisme yang sesat. Menurutnya, kedua orang itu mengesampingkan ayat-ayat suci dan mengedepankan pasal-pasal konstitusi seperti saat membela Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Sebaiknya para tokoh masyarakat dan umat Islam bisa mengajukan pembubaran PSI ini lewat jalur konstitusi karena telah mempunyai landasan partai berideologi antiagama dan paling sedikit masyarakat untuk tidak memilih partai yang anti terhadap ayat-ayat suci,” kata Novel Bamukmin.
Tanggapan dari Wakum partai Gerindra
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menanggapi sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menolak diterapkannya Perda agama di Indonesia.
Menurut Fadli, PSI boleh berwacana apapun jika bisa lolos ke parlemen.
“Saya kira itu kan terserah mereka (PSI) ya. Tapi coba lolos dulu sajalah ke parlemen. Kalau lolos bolehlah. Tahapnya masih jauh,” kata Fadli di Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).
Fadli menilai, usulan PSI ini jauh dari realisasi, bahkan bisa menimbulkan polemik di masyarakat. Sebab, Indonesia telah sepakat memakai adat ketimuran yang memang menonjolkan adab keagamaan.
“Jadi masih menggambar di langit itu, melukis di langit,” tutur Fadli yang dilansir oleh islamedia.com
Melihat dari segi pernyataan PSI, sudah jelas bukan Islam saja tersebut dalam injil. begitupun negara ini didominasi oleh kaum islam maupun kristen. Apa nggak sadar ?
Dalam Injil Barnabas memang diungkapkan tentang akan datangnya Rasul bernama Muhammad SAW, setelah Nabi Isa. Berikut ini isi Injil Barnabas yang menyebut tentang Nabi Muhammad:
Bab 39 Barnabas: ''Terpujilah nama-Mu yang kudus, ya Allah Tuhan kita... Tiada Tuhan Selain Allah dan dan Muhammad adalah utusan-Nya''.
Masih pada bab 39 yang mengisahkan tentang Nabi Adam, nama Nabi Muhammad SAW juga disebut dalam dialog antara Nabi Adam dengan Tuhan. ''...Apa arti kata-kata, Muhammad utusan Allah, apakah ada manusia sebelum aku?''
Bab 41 Barnabas: "Atas perintah Allah, Mikael mengusir Adam dan Hawa dari surga, kemudian Adam keluar dan berbalik melihat tulisan pada pintu surga 'Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah...''
Bab 44 Barnabas: Pada bab ini Yesus atau Nabi Isa menyebut nama Nabi Muhammad. ''Oh, Muhammad Tuhan bersamamu...''
Bab 97: Yesus menjawab, "Nama Mesias sangat mengagumkan, karena Allah sendiri yang memberinya nama, ketika menciptakan jiwanya dan menempatkannya di dalam kemuliaan surgawi. Allah berkata: 'Tunggu Muhammad; karena kamu Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan banyak makhluk... Siapa pun yang memberkatimu akan diberkati, dan barangsiapa mengutukmuu akan dikutuk..''
Bab 112: Dalam bab ini Nabi Isa (Yesus) bercerita kepada Barnabas bahwa dirinya akan dibunuh. Namun, kata Nabi Isa, Allah aka membawanya naik dari bumi. Sedangkan orang yang dibunuh sebenarnya adalah seorang pengkhianat yang wajahnya diubah seperti Nabi Isa. Dan orang-orang akan percaya bahwa yang disalib itu adalah Nabi Isa.''Tetapi Muhammad akan datang... Rasul Allah yang suci,'' kata Nabi Isa. Nama Nabi Muhammad juga disebut pada Bab 136, 163, dan 220.
Sudah jelas bukan, keterkaitan antara islam dengan kristen. Tak menutup kemungkinan hal ini yang dianut pemerintah untuk menetapkan perda.
Hal semacam ini yang biasa disebut dengan DOKTRIN para penganut aliran sesat.
Mau jadi apa negara ini jika dipelopori oleh kaum atheis ?