Setelah Petobo, Kini Belasan Rumah Warga Purworejo Rusak Akibat Fenomena Tanah Bergerak



Tanah bergerak yang terjadi di Petobo-Palu beberapa waktu lalu (foto: dream.com)

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un...
Bencana seakan tak pernah berhenti menghantui masyarakat kita.

Tanah bergerak melanda Desa Puspo, Kecamatan Bruno, Purworejo, Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir. Belasan rumah mengalami kerusakan dan puluhan lainnya terancam.

Seperti ini kondisinya!

Belasan rumah warga di Purworejo, Jawa Tengah rusak dan puluhan lainnya terancam akibat fenomena tanah bergerak. Selain lantai dan dinding retak, beberapa bangunan rumah terlihat miring karena pondasi yang ikut bergeser.

Peristiwa tersebut melanda Desa Puspo, Kecamatan Bruno dalam beberapa hari terakhir.

Mamiyah (42) salah seorang warga RT 07/ RW 03, Dusun Surodadi menuturkan bahwa tanah bergerak telah menyebabkan rumah ukuran 8x9 meter miliknya rusak dan doyong.

Kerusakan berupa retakan pada bagian lantai mulai dari teras, ruang tengah hingga dapur dan menjalar ke dinding.

"Waktu itu saya pas pergi, pulang-pulang sudah retak gitu dari teras depan sampai belakang dapur, tembok juga. Terus ini rumahnya kan jadi miring ke barat. Takutnya nanti kalau pas musim hujan tambah retak lagi," ucap Mamiyah, Kamis (25/10/2018).

Hal serupa juga dirasakan oleh warga lain, Khoirul Anam (32) yang tak jauh dari rumah Mamiyah.

Khoirul Anam menuturkan meski rumah dengan ukuran 8x11 meter yang ditinggali oleh 6 orang itu terdampak tanah bergerak dan nampak miring, mereka memutuskan untuk tetap menghuninya.

"Retakan hampir di sebagian lantai rumah mulai dari teras, ruang tengah, dapur serta tembok dan sudah saya tambal pakai semen. Rumah juga miring ke arah barat di bagian atap dan tembok teras. Pintu depan sudah miring dan menggesek lantai kalau dibuka," tuturnya.

Dilansir dari detik.com, begini kondisi rumah warga yang retak akibat fenomena tersebut:



Lebar retakan yang merusak lantai dan dinding warga berkisar antara 5-10 cm.



Karena diduga masih aktif, hingga kini petugas BPBD masih terus memantau fenomena gerakan tanah tersebut untuk meminimalisir dampak dan korban.



"Untuk korban alhamdulillah tidak ada. Namun ada belasan rumah yang rusak yakni di Dusun Sejati dan Surodadi dan puluhan rumah lain juga terancam. Kami masih pantau terus perkembangannya," kata petugas mitigasi BPBD Purworejo, Salman ketika ditemui detikcom di lokasi kejadian.

Hasil mitigasi petugas menunjukkan bahwa formasi retakan berbentuk seperti tapal kuda dengan mahkota retakan terletak di atas bukit desa setempat yang berjarak sekitar 200 meter dari pemukiman warga. Dikhawatirkan retakan akan semakin meluas jika musim penghujan nanti tiba.
Astagfirullah...

Banyak doa, banyak istigfar. Semoga bencana segera selesai dan tak lagi ada korban.

Aamiin...